SPHYGMOMANOMETER
Dilihat
dari definisinya bahwa tekanan adalah Gaya
persatuan Luas. Gaya disini biasa disebabkan oleh adanya gas atau udara , zat
cair atau sentuhan zat padat, khusus untuk Dead Weight Tester pada dasarnya ada
dua gaya yang bekerja, yaitu : gaya
grafitasi (berat) yang dihasilkan oleh perkalian beban ( massa) dengan
percepatan grafitasi , dan gaya tekan
yang dihasilkan oleh pompa Hidrolik
( Comparison Pump).
Pengukuran tekanan biasa kita
bedakan dalam dua sistem kerja :
- Pengukuran tekanan secara langsung
- Pengukuran tekanan secara tak langsung
Prinsip Pengukuran Tekanan.
Prinsip dasar
dari pengukuran besaran tekanan mengacu pada Hukum Pascal, dengan definisi :
Tekanan adalah Gaya pada satu satuan Luas
dititik tertentu
Dimana :
P = Pressure ( Tekanan )
F = Gaya
A = Area ( Luas )
Dimensi dari pada tekanan adalah :
Jadi
1 Pascal adalah tekanan yang dihasilkan oleh suatu gaya
sebesar 1 Newton
pada luasan 1 m2 .
Pada kondisi lain tekanan juga
dinyatakan dalam bentuk perkalian antara densitas fluida ( ) dengan grafitasi
( g ) dan tinggi ( h )
Tekanan yang terjadi pada tabung :
P = P1 +
Dengan
P1 = tekanan ruangan.
Kedua bentuk rumusan tersebut
menjadi cikal bakal berkembangnya alat ukur tekanan.
Blood pressure
Tekanan darah menjadi tekanan yang digunakan oleh darah pada sudut 90o kepada dinding dari pembuluh darah. Kecuali jika ditandai cara lainnya, tekanan darah mengacu pada systemic seperti urat nadi tekanan darah, yaitu tekanan di dalam nadi/pembuluh darah arteri yang mengirimkan darah ke komponen badan selain dari paru-paru, seperti nadi utama yang berkenaan dengan lengan ( di dalam lengan tangan). Nilai-Nilai yang bersifat universal dinyatakan di dalam millimetres air raksa ( mmHg). tekanan systolic menggambarkan tekanan puncak artery berhubungan dengan peredaran darah kejantung; tekanan diastolic adalah tekanan darah yang paling rendah.
Nilai khas untuk jantung yang beristirahat, untuk orang dewasa sehat kira-kira 120 mmHg yang systolic dan 80 mmHg diastolic ( yang ditulis seperti 120/80 mmHg), Ukuran tekanan darah ini tidaklah statis, tetapi mengalami variasi alami dari satu orang denyut jantung terhadap yang lain atau sepanjang tergantung kepada faktor perihal gizi, obat/racun, atau penyakit.
Naik turun fluktuasi urat nadi tekanan darah diakibatkan
oleh pulsatile alami dari berhubungan
dengan jantung keluaran. Tekanan Denyut nadi ditentukan oleh interaksi
dari isi silinder/jaringan urat nadi melawan
kekenyalan dan volume dari nadi/pembuluh
darah arteri
Sphygmomanometer
Suatu sphygmomanometer atau Blood Pressure Meter adalah instrument
yang digunakan untuk mengukur tekanan darah arteri secara tidak langsung ( Non
Invasive ) dengan bantuan stetoskop.
Kata sphygmus berasa
dari Yunani yang berarti denyut nadi, dengan istilah ilmiah manometer atau pressure meter. Ditemukan
pertama kali oleh Dr Samuel Karl Siegfried Ritter von Basch. Scipione Riva-Rocci, dari Italia, th 1896. Dan dipopulerkan oleh Harvey Cushing th 1901 .
Ada dua jenis Sphygmomanometer
:
- Digital Sphygmomanometer
Mudah
untuk dioperasikan dan praktis dalam penggunaannnya .Dalam penggunannya apabila
digunakan dalam jumlah pasien yang cukup banyak hasil pembacaannya tidak valid
dan tidak akurat (dicuplik dari
www.wikipedia.com)
- Manual Sphygmomanometer
Sphygmomanometer air
raksa
pada umumnya terdiri dari dari suatu Inflatable
Cuff yang dapat digelembungkan, unit yang mengukur (Mercury Manometer), dan
suatu tabung/container untuk menghubungkan keduanya, berikut pump yang
dilengkapi dengan klep untuk mencegah kebocoran tekanan .Regulator tekanan
digunakan sebagai pengatur dalam pembacaan.
Untuk
aneroid sphygmomanometer, tekanan
yang diberikan akan melenturkan diaphragma melalui suatu hubungan mekanis,
pergerakan ini menyebabkan berputarnya jarum penunjuk pada angka tertentu
sesuai tekanan yang diberikan.
Pompa
tensi, klep/regulator tekanan , manset dan tabung air raksa baik aneroid sphygmomanometer maupun Sphygmomanometer air raksa mempunyai
system pemeliharaan yang sama. Manometer mempunyai perbedaan yang mendasar
dalam penggunaannya.
Maintenance
Ketelitian
suatu manometer air raksa tergantung dari dimensi yang sudah ditetapkan oleh
pabriknya, udara yang ada diatas air raksa pada tabung gelas kaca/plastic harus
bebas mengalir keatas, pastikan tabung dalam keadaan bersih, pastikan Volume
air raksa cukup ( berada pada skala “0” pada saat manset dalam keadaan
bebas/tanpa ada aliran tekanan),
Dan
pada saat tertentu diperlukan
kalibrasi untuk menunjukan keseragam
pembacaan skala yang benar. Hal tersebut diatas memastikan agar kondisi alat
tetap terjaga keakuratan dalam pembacaannya dan untuk menjaga agar kondisi alat
tersebut selalu dalam keadaan siap pakai.
Untuk aneroid
sphygmomanometer, aneroid gaugenya harus
dijaga penyimpangan diapragma terhadap meter ukurnya
dari benturan atau goncangan selama masa penggunaannya, dan meter ukur
cenderung mengalami kesalahan pembacaan saat terjadi tekanan lebih.
Keandalan alat tersebut sangat
tergantung pada pemeriksaan berkala.
Biasanya sphygmomanometers air
raksa lebih sering digunakan karena pertimbangan yang lebih dapat dipercaya dan akurat.
ECRI merekomendasikan aneroid
sphygmomanometer untuk digunakan dalam pengukuran tekanan darah karena alat
ini ini tidak berisi air raksa/mercury.
Mercury adalah suatu logam berat
beracun yang mudah menguap pada suhu-kamar; oleh karena beresiko terserap oleh
kulit. Penyerapan air raksa dapat mengakibatkan iritasi pada kulit,
interstitial pr.eumonitis, bronkitis, 3nd bronchiolitis. Penyebaran kronis, bisa berakibat gejala yang meliputi
radang pada gusi, air liur yang berlebihan, otot tremor, dan kekacauan mental.
Gambar Kandungan mercury
Informasikan ke pengguna untuk
selalu memeriksa pemakaian alatnya (apabila ada
suatu tetesan air raksa yang tumpah
secara kebetulan) itu mungkin telah terjadi kerusakan.
No comments:
Post a Comment