PRAKTIKUM KALIBRASI SPHYGMOMANOMETER AIR RAKSA
I. ACUAN
1. OIML R 16-1, Non Invasive Mechanical
Sphygmomanometer, Edition 2002 (E)
2. EA-4/02, Expression of the
Uncertainty of Measurement in Calibration, Desember 1999
3. EA-10/17, EA Guidelines on the
Calibration of Electromechanical Manometer, July 2002
II. DEFINISI
1.
Sphygmomanometer/tensimeter
adalah instrument yang digunakan untuk mengukur tekanan darah arteri secara
tidak langsung (non invasive) dengan bantuan stetoskop .
2.
Manometer aneroid adalah
penunjuk tekanan dengan menggunakan komponen jarum penunjuk.
3.
Manometer air raksa adalah
penunjuk tekanan dengan menggunakan kolom air raksa sebagai penunjuknya.
III. PERALATAN YANG DIGUNAKAN
1.
Manometer/Pressure Digital
Standar (dengan nilai ketidakpastian pengukuran kurang dari +0,8 mmHg)
2. Konektor
T-piece (Tri way adaphter) dan selang penghubung.
3.
Bola Tensi dengan valve
control.
4. Thermohygrometer
Digital.
5. Barometer
Digital.
IV. KONDISI LINGKUNGAN KALIBRASI
Kalibrasi terhadap
sphygmomanometer/tensimeter harus dilakukan pada kondisi ruang :
Suhu :
15 oC sampai dengan 25 oC atau insito
Kelembaban
Relatif : 20% sampai dengan 85%
V. PROSEDUR KALIBRASI
1.
Kondisikan
sphygmomanometer/tensimeter yang akan dikalibrasi
2. Lakukan
pemeriksaan kondisi fisik.
3.
Catat kondisi ruang (suhu,
kelembaban relative dan tekanan udara).
4.
Lakukan pendataan terhadap
sphygmomanometer/tensimeter yang akan dikalibrasi.
5.
Yakinkan bahwa
sphygmomanometer/tensimeter terinstall dengan benar.
6.
Perhatikan gambar-1. installasi
kalibrasi sphygmomanometer/tensimeter air raksa.
7.
Perhatikan gambar-2. installasi
kalibrasi sphygmomanometer/tensimeter aneroid.
8.
Lakukan pengecekan apakah masih
terdapat kebocoran dan gelembung udara (khusus untuk
sphygmomanometer/tensimeter jenis air raksa).
9.
Amati posisi awal air
raksa/jarum penunjuk apakah pada titik 0 (nol).
10.
Dalam Metode kalibrasi ini
hanya dilakukan kalibrasi terhadap parameter Cuff Pressure Indication
(Indikasi Tekanan Cuff) dengan batas kesalahan maksimal yang diijinkan
(Toleransi) : + 3mmHg.
Pengukuran Parameter Cuff Pressure
Indication (Indikasi Tekanan Cuff) :
1.
Tentukan titik pengamatan ini
berdasarkan tabel dibawah ini atau sesuai dengan keinginan pelangan. Untuk
setiap titik ukur harus dilakukan pengambilan data untuk pengukuran naik
dan turun.
2.
Jika
sphygmomanometer/tensimeter menggunakan manset untuk bayi/anak-anak maka titik
pengamatan yang diambil adalah : 0, 20, 50, 100, 120 dan 150 mmHg.
3.
Jika
sphygmomanometer/tensimeter menggunakan manset untuk orang dewasa maka titik
pengamatan yang diambil adalah : 0, 50, 100, 150, 200 dan 250 mmHg. Perhatikan
Tabel-1. Data Kalibrasi Cuff Pressure Indication untuk manset dewasa.
Tabel-1. Data Kalibrasi Cuff
Pressure Indication
Parameter
|
Pembacaan
Standar
|
Pembacaan
Alat
|
Nilai
Rata-Rata
Alat
|
|||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
VI
|
|||
N I
|
TI
|
N II
|
T II
|
N III
|
T III
|
|||
Cuff
Pressure
Indication
(mmHg)
|
0
|
|||||||
50
|
||||||||
100
|
||||||||
150
|
||||||||
200
|
||||||||
250
|
4.
Siapkan/perhatikan lembar kerja
untuk mencatat hasil pengukuran.
5.
Langkah-langkah dibawah ini
merupakan pengambilan data untuk sphygmomanometer/tensimeter yang menggunakan
manset orang dewasa.
6.
Amati pembacaan standar pada
titik 0 mmHg dan catat nilai yang ditunjukkan oleh sphygmomanometer/tensimeter
pada kolom naik I.
7.
Berikan tekanan naik sehingga
pada standar terbaca 50 mmHg dan catat nilai yang ditunjukkan oleh
sphygmomanometer/tensimeter pada kolom
naik I
8.
Berikan tekanan naik sehingga
pada standar terbaca 100 mmHg dan catat nilai yang ditunjukkan oleh
sphygmomanometer/tensimeter pada kolom
naik I
9.
Berikan tekanan naik sehingga
pada standar terbaca 150 mmHg dan catat nilai yang ditunjukkan oleh
sphygmomanometer/tensimeter pada kolom
naik I
10.
Berikan tekanan naik sehingga
pada standar terbaca 200 mmHg dan catat nilai yang ditunjukkan oleh
sphygmomanometer/tensimeter pada kolom
naik I
11.
Berikan tekanan naik sehingga
pada standar terbaca 250 mmHg dan catat nilai yang ditunjukkan oleh
sphygmomanometer/tensimeter pada kolom
naik I. Tunggu beberapa saat atau kira-kira 5 detik dan kemudian catat nilai
yang ditunjukkan oleh sphygmomanometer/tensimeter pada kolom turun I.
12.
Turunkan tekanan sehingga pada
standar terbaca 200 mmHg dan catat nilai yang ditunjukkan oleh sphygmomanometer/tensimeter
pada kolom turun I.
13.
Turunkan tekanan sehingga pada
standar terbaca 150 mmHg dan catat nilai yang ditunjukkan oleh
sphygmomanometer/tensimeter pada kolom turun I.
14.
Turunkan tekanan sehingga pada
standar terbaca 100 mmHg dan catat nilai yang ditunjukkan oleh
sphygmomanometer/tensimeter pada kolom turun I.
15.
Turunkan tekanan sehingga pada
standar terbaca 50 mmHg dan catat nilai yang ditunjukkan oleh
sphygmomanometer/tensimeter pada kolom turun I.
16.
Turunkan tekanan sehingga pada
standar terbaca 0 mmHg dan catat nilai yang ditunjukkan oleh
sphygmomanometer/tensimeter pada kolom turun I.
17.
Lakukan kembali langkah nomor
15 sampai dengan 25 untuk mendapatkan data pengukuran selanjutnya (kolom naik
II, Turun II, Naik III dan Turun III).
18.
Setelah selesai pengambilan data,
periksa ulang data-data yang telah dicatat tadi sampai kita yakin data tersebut
benar adanya.
VI. ANALISA DATA
Adapun langkah-langkah kerja penganalisaan adalah sebagai berikut :
1. Model
matematik untuk kesalahan :
K = P Test
– P Standar
dimana :
K = Nilai kesalahan
P Standar
= Penunjukan Standar
P Test = Penunjukan
Sphygmomanometer/tensimeter
2. Adapun
sumber-sumber ketidapastiannya terdiri dari :
- Ketidakpastian
daya ulang pembacaan (repeatability)
- Ketidakpastian
daya baca (resolusi)
- Ketidakpastian
histerisis
- Ketidakpastian
zero error
- Ketidakpastian
standar dari sertifikat kalibrasi
3.
Hitung nilai rata-rata hasil
pengukuran
dimana :
= nilai rata-rata
n
= jumlah data pengukuran
xi
= jumlah nilai data pengukuran
4. Hitung
nilai ketidakpastian daya ulang pembacaan terhadap titik ukur yang sama
(repeatability)/ ketidakpastian tipe A. Karena hanya dilakukan 3 (tiga) kali
pengambilan data atau jumlahnya < (lebih kecil) dari 10 (sepuluh) data untuk
tiap-tiap titik pengukuran maka untuk ketidakpastian daya ulang pembacaan
menggunakan rumus
5. Hitung
ketidakpastian daya baca/resolusi (Ures)
dimana :
a = semi range
6. Hitung
ketidakpastian histerisis
7. Ketidakpastian
zero error
8.
9. Ketidakpastian
Standar
10.
Ketidakpastian Gabungan (UC)
10.Ketidakpastian
yang diperluas/bentangan (expanded uncertainty)
Uexp = k x UC
VII. UNCERTAINTY BUDGET
Komponen
|
Distribusi
|
U
|
Pembagi
|
ui
|
|
1.
|
Repeatability
|
Rectangular
|
Urepeat
|
||
2.
|
Resolusi
|
Rectangular
|
Ures
|
||
3.
|
Histerisis
|
Rectangular
|
Uhisterisis
|
||
4.
|
Zero
Error
|
Rectangular
|
Uze
|
||
5.
|
Standar
|
Normal
|
Ustandar
|
k
|
VIII. PELAPORAN KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN
Laporan
nilai ketidakpastian pengukuran diestimasikan pada tingkat kepercayaan 95%
dengan faktor cakupan (k) = 2.
nice..
ReplyDeleteSalam ATEM JAYA..
salam ATEM..
ReplyDeletesemoga atem semakin jaya!!!,,
mau nanya mas, dalam satu tensimeter (tensimeter lipat) misal: merk riester berapa CC/ml kah air raksa nya mas..
Kalau tempat yg melayani service kalibrasi tensimeter area jakarta dmn ya??
ReplyDeleteterima kasih
mas mau nanya apakah mas punya jurnal atau literatur mengenai tensimeter? terimakasih
ReplyDelete