Prosedur Umum Kalibrasi
Sphygmomanometer
A.
Pendataan administrasi
1.
Lakukan pendataan administrasi
meliputi data alat medik, no order, tanggal dan tempat kalibrasi.
2.
Lakukan
Pengukuran Kondisi Lingkungan meliputi :
Suhu dan Kelembaban lingkungan. Data diambil pada ruang kalibrasi. pada awal dan akhir pengukuran
alat.
3.
Lakukan
pendataan alat ukur yang digunakan.
B.
Pengukuran Kebocoran Tekanan
1.
Lakukan instalasi seperti gambar diatas
2. Berikan
tekanan 200 mmHg kemudian baca penunjukan penurunan tekanan setelah 60
detik, catat pada lembar kerja.
C. Pengukuran Tekanan.
4.
Tentukan
titik pengukuran pada 0,60,80,100,120,150,200 mmHg.
5.
Berikan tekanan 60 mmHg pada sphygmomanometer.
6.
Tunggu
beberapa saat sampai posisi air raksa stabil.
7.
Catat
nilai penunjukan air raksa pada sphygmomanometer dan nilai yang terukur pada display digital pressure meter
pada lembar kerja kalibrasi
8.
Lakukan
langkah 3 dan 4, untuk titik 80 mmHg dan titik pengukuran berikutnya sampai
tekanan 200 mmHg.
9.
Kurangi tekanan sampai pada 150 mmHg
10.
Lakukan langkah 3 dan 4.
11.
Lakukan
langkah 3 dan 4 untuk titik 120 mmHg dan titik pengukuran berikutnya sampai
pada 0 mmHg
12.
Ulangi
langkah 2. s.d 7 agar diperoleh 3 data pada tiap titik pengukuran.
D. Perhitungan Ketidakpastian hasil
Pengukuran.
E. Kesimpulan Hasil Kalibrasi.
Lakukan telaah teknis dan kesimpulan berdasarkan
data pengamatan pengukuran keselamatan listrik dan hasil kalibrasi dengan
merujuk nilai ambang batas dan penyimpangan yang dizinkan (sesuai pedoman
Pengujian dan Kalibras Dep-Kes RI tahun 2001), serta nilai perhitungan
Ketidakpastian.
Kesimpulan telaah berupa : ALAT LAIK PAKAI atau ALAT TIDAK LAIK PAKAI ( PERMENKES
No.363/Menkes/PER/IV/1998).
No comments:
Post a Comment