Prosedur umum Kalibrasi ECG.
A. Siapkan Lembar Kerja.
B. Siapkan peralatan kalibrasi yang akan digunakan.
C. Lakukan pendataan
administrasi meliputi no order, merk, model/tipe, no. seri
tanggal dan ruangan / lokasi kalibrasi.
D. Dengan
menggunakan thermohygrometer, lakukan pengukuran kondisi lingkungan meliputi :
suhu dan kelembaban lingkungan. Data diambil pada ruang kalibrasi, pada awal
dan akhir pengukuran alat.
E. Pengukuran Kondisi fisik
dan Keselamatan Listrik
1. Pengamatan Fisik dan Fungsi
alat
a. Periksa
kondisi fisik dan fungsi dari UUT meliputi : selungkup
alat, kontrol, indikator, kabel dan aksesoris, kabel pasien (elektroda).
b. Catat kondisi tersebut
(baik atau tidak baik) pada lembar kerja.
2. Pengukuran keselamatan listrik dengan
menggunakan Electrical Safety Analyzer
(ESA).
meliputi pengukuran :
a. Kebocoran
arus pada selungkup
i.
Polaritas normal dengan pembumian dan
tanpa pembumian
ii. Polaritas
terbalik dengan dan tanpa pembumian
b. Kebocoran arus pada elektrode
i.
Polaritas normal dengan pembumian dengan
dan tanpa pembumian
ii. Polaritas
terbalik tanpa pembumian dengan dan tanpa pembumian
c.
Kebocoran kabel pembumian
i. Polaritas
normal dengan pembumian dan tanpa pembumian
ii. Polaritas
terbalik dengan dan tanpa pembumian
d.
Nilai resistansi kawat pembumian
e. Nilai
tahanan kabel isolasi catu daya
f.
Nilai tahanan isolasi selungkup
F. Pengamatan visual 12 lead
Check 12 lead dengan memberikan input 60
BPM dari ECG simulator,seting ECG pada kecepatan kertas 25 mm/sec, rekam
seluruh lead ECG : Lead I, II, III, Avl, Avf, AvR, V1 s.d. V6.
G. Pengukuran/ kalibrasi
1. Lakukan pengukuran
paper speed/ kecepatan kertas : 25 mm/sec dan
50mm/sec.
i.
Berikan input 60 BPM dari ECG simulator pada Electrocardiogarph,
seting ECG pada kecepatan kertas 25
mm/sec, pilih lead II tunggu beberapa saat sampai kondisi BPM tercapai, kemudian
rekam hasil pembacaan ECG, pengambilan data dilakukan minimal 5 peak pada
setiap titik pengukuran.
ii.
Ulangi langkah a dengan memberikan seting 50 mm/sec pada ECG.
iii.
Untuk pembacaan kecepatan kertas, ukur dari puncak ke puncak dengan menggunakan jangka sorong.
2. Lakukan pengukuran BPM : 30, 60, 120, 240.
i.
Berikan input 30 BPM dari ECG simulator pada electrocardiograph,
seting ECG kecepatan kertas 25 mm/sec,
lead II, tunggu beberapa saat sampai kondisi BPM tercapai, kemudian rekam hasil pembacaan ECG.
ii. Ulangi
langkah a dengan memberikan input BPM selanjutnya sampai 240 BPM Pengambilan
data dilakukan minimal 5 peak pada setiap pengukuran.
iii
Untuk pembacaan ke dalam nilai BPM, kecepatan kertas dibagi nilai
yang terbaca pada jangka sorong
antara puncak ke puncak dikali kan dengan 60 BPM.
3. Lakukan pengukuran Gain Sensitivity : 5, 10,
20.
i. Seting
gain ECG pada 5 mm, tekan rekam pada ECG sambil menekan tombol ’ cal 1 mv’.
ii. Ulangi
langkah 4.a dengan memberikan seting sensitivitas pada 10 dan 20 mv pada ECG.
iii. Untuk
pengukuran sensitivitas ECG simulator dalam keadaan ’off’.
iv Untuk menghitung nilai gain dengan
menggunakan jangka sorong dihtung
dari batas bawah sampai batas atas
pulsa squere.
H. Perhitungan Ketidakpastian
hasil Kalibrsi.
I. Kesimpulan Hasil kalibrasi.
Lakukan telaah teknis dan
kesimpulan berdasarkan data pengamatan pengukuran keselamatan listrik dan hasil
kalibrasi dengan merujuk nilai ambang batas dan penyimpangan yang dizinkan
(sesuai pedoman Pengujian dan Kalibras Dep-Kes RI tahun 2001), serta nilai
perhitungan Ketidakpastian.
Kesimpulan telaah berupa :
ALAT LAIK PAKAI atau ALAT TIDAK LAIK
PAKAI ( PERMENKES No.363/Menkes/PER/IV/1998).
Terimakasih atas ilmunya
ReplyDelete