CT-Scan
CT-Scan
(Computed Tomography). Merupakan perkembangan dari metoda tomografi yang
menggunakan teknologi yang terkomputasi. Sehingga gambar yang dihasilkan dapat
direkonstruksi dengan menggunakan software yang berisikan algoritma
perekonstruksi gambar.
CT-SCAN pertama kali ditemukan pada tahun 1972 oleh Houndsfiled
dan Ambrose yang berasal dari inggris yang mana mereka bekerja di Research labs
Emi of ltd, yang menghasilkan pencitraan/ gambar klinis pertama kali menggunakan ct-scan.
Prototype asli tahun 1971 membutuhkan 160 scan melalui sudut
180, masing-masing 1 ° terpisah, dengan masing-masing memindai mengambil
sedikit lebih dari lima menit.. Gambar dari scan ini membutuhkan 2,5 jam untuk
diproses oleh teknik rekonstruksi aljabar pada komputer
besar.. Pemindai photomultiplier memiliki satu detektor, dan dioperasikan pada
Transalasi / prinsip putar.
Dimana
inilah pertama kalinya kita dapat melihat hasil gambar pertama dari CT-SCAN
yakni tomographyc ( slice anatomy )
serta perbedaan densitas yang cukup mencolok untuk sebuah hasil gambar tetapi
alat ini masih memiliki beberapa kekurangan seperti memerlukan waktu yang lama
dalam proses pengambilan gambar serta resolusi yang masih rendah.
Disini
dapat kita ambil contoh product CT-SCAN pertama yang bernama SIRETOM (1974)
dimana memerlukan waktu scan 7 menit dengan ukuran gambar 80x80 pixel , scan
field 25 cm, dan reparasi spatial 1,3 mm
4 LP/cm.
Ringkasan Sejarah Perkembangan
Tomografi computer :
1917
J.H Radon : transformasi
Radon, gambar dari objek yang tidak diketahui dapat digambarkan dari
proyeksinya.
1963 A.M Cormark : mengembangkan teknik untuk menentukan
distribusi penyerapan tubuh manusia.
1972
G.N Hounsfield dan J.Ambrose : menghasilkan gambar CT pertama untuk
keperluan klinis.
1974 60 unit CT terpasang untuk pemeriksaan
kepala
1979 Hounfield dan Cormark dianugrahi hadiah
nobel
1989 spiral CT
1998 MultiscaleCT
2000 > 30000 clinical CT installations
Prinsip dasar pemindai tomografi
computer
Prinsip
dasar dari pembentukan gambar pada CT-SCAN yakni pelemahan intensitas sinar-x
oleh objek yang ditembus oleh sinar-x tersebut. Dijelaskan dalam bentuk blok
berikut:
Penjelasan :
Pada
saat sinar-x ditembakkan ke jaringan
tubuh disini akan terjadi proses penyerapan sinar-x oleh jaringan tubuh
tergantung dari kerapatan jaringan tersebut dimana masing-masing dari
organ/jaringan memiliki kerapatan yang berbeda-beda seperti tulang, otot, lemak
dll serta efek hambur yang ditimbulkan sehingga sinar-x yang diteruskan
intensitasnya menjadi lebih kecil sesuai dengan apa yang dilewatinya hingga
muncullah perbedaaan kontras diberbagai titik tertentu hingga muncullah suatu
gambar.
CARA
KERJA CT SCAN
Cara kerja pesawat CT-SCAN terdiri
dari 2 cara yakni :
- Teknik Sequence
Pada CT-Scan tipe generasi lama proses
pengambilan gambar dengan memakai teknik sequence yakni meja pasien bergerak
maju terlebih dahulu baru kemudian tabung sinar-x melakukan eksposure sambil
berputar mengelilingi pasien, jadi bergerak secara bergantian. Dengan memakai
teknik sequence ini maka waktu yang dibutuhkan untuk satu pengambilan gambar
lebih lama karena satu kali putaran gantry hanya menghasilkan satu potongan
gambar.
- Teknik Spiral
Pada CT-Scan multi slice / Emotion Duo
proses pengambilan gambarnya menggunakan teknik Spiral (kontinyu) yakni meja
pasien bergerak maju dan secara bersamaan tabung sinar-x melakukan eksposure
sambil mengelilingi pasien. Lamanya
proses ini
ditentukan oleh beberapa luas objek yang akan diambil gambarnya, jenis organ
atau jaringan. Pada tipe ini sudah menggukan multi slice sehingga waktu yang
dibutuhkan untuk satu penggambilan gambar lebih singkat karena satu kali
putaran gantry bisa mengasilkan dua atau lebih potongan gambar dan gambar yang
dihasilkan lebih detail dari pada single slice.
GENERASI
TOMOGRAFI COMPUTER DAN PENGEMBANGANNYA
Seiring dengan berkembangnya
teknologi tidak terlepas pula dari perkembangan
computer tomografi scanning dimana
pesawat ini telah melewati 4 generasi yang mana generasi pertama menggunakan
teknik pensil bean , kedua partial fan beam , ketiga fan beam ,keempat fan beam
dengan slipring. Dari generasi keempat sampai saat ini terus mengalami
penyempurnaan hingga mencapai hasil yang maksimal seperti generasi sekarang
menggunakan metode multi detector array.
Pada bagian ini akan dijelaskan pengembangan generasi
CT-SCAN dari pertama hingga sekarang
yaitu :
1. Generasi ke-1 (
pensil beam )
Spesifikasi:
a.
Gerakan translasi dan rotasi
b.
Berkas sinar-x berbentuk pensil (
pensil beam )
c.
Geometri berkas sinar parallel
d.
FOV ( field of view ) 24cm
e.
Menggunakan 2 buah detector sehingga
sekali scan dapat menghasilkan 2 irisan
f.
160 berkas parallel/proyeksi
g.
180 proyeksi dengan interval 1
derajat
h.
Detector tidak dapat mendeteksi
perbedaan intensitas sinar-x yang sangat besar, oleh karena itu kepala yang
diperiksa harus dikelilingi oleh kantong berisi air
i.
Kristal NAl yang digunakan sebagai
detector memiliki waktu afterglow yang nyata
j.
Keuntungan : pengaruh hamburan
radiasi pada detector ditiadakan karena berkas sinar-x yang berbentuk pensil.
2. Generasi ke-2 (
partial fan beam )
Spesifikasi
a.
Menggunakan 30 linear array detector
b.
Kerugian : adanya pengaruh radiasi
hamburan dan meningkatnya intensitas kearah tepi dari berkas sinar-x yang
berbentuk kipas. Hal ini diatasi dengan penambahan filter dasi kupu-kupu pada
jendela tabung sinar-x
c.
Keuntungan : waktu scan lebih
singkat yaitu antara 18 hingga 30 detik/irisan.
3. Generasi ke-3 (
fan beam )
Spesifikasi
a.
Konfigurasi rotasi/translasi
b.
Berkas sinar-x berbentuk kipas ( fan
beam )
c.
Menggunakan detector array
d.
Waktu scan 1 detik
e.
Kekurangan : kemungkina terjadinya
ring artifact karena adanya kerusakan kanal detector
4. Generasi ke-4 (
fan beam + detector ring )
Spesifikasi
a.
tabung sinar-x berputar dan detector
diam
b. detector tersusun melimhkar
berbentuk lingkaran
c.
sekitar 8000 buah detector
diperlukan
d. waktu scan 1 detik
e.
kerugian : harga mahal , dosis
radiasi pada pasien lebih tinggi
f.
keuntungan : tidak terjadi ring
artifact
g.
masalah : jarak antara tabung
sinar-x dan elemen detector tidak semuanya sama dapat diatasi dengan kalibrasi
dan normalisasi saat scan.
Note
: generasi ke 5-7 merupakan penyempurnaan dari generasi ke-4
5. Generasi ke-5 (
Electron beam technique )
Spesifikasi
a.
waktu scan 50ms
b. biasanya digunakan untuk scan
jantung
c.
menggunakan metoda electron beam
6. Generasi ke-6 (
Spiral atau Helical CT )
a.
teknologi slip-ring sekitar tahun
1990an
b. akuisisi data dilakukan dengan meja
bergerak sementara tabung sinar-x berputar sehingga gerakan tabung sinar-x
membentuk pola spiral terhadap pasien saat dilakukan akuisisi data.
c.
Diterapkan pada konfigurasi
rancangan CT generasi ke-3 dan ke-4.
7. Generasi ke-7 (
multi detector Array CT )
a.
Tabung sinar-x memiliki kapasitas
panas yang terbatas hanya 1% dari energy yang dikonversi menjadi sinar-x
b. Dengan detector multiarray maka
apabila kolimator dibuka lebih lebar akan diperoleh data proyeksi lebih banyak,
dengan demikian maka penggunaan energy sinar-x lebih efisien
c.
Pada detector array tunggal apabila
kolimator dibuka lebih lebar maka akan diperoleh irisan yang lebih tebal yang
akan mengurai resolusi spatial
d. Masalah : cone beam artifact
e.
Keuntungan : meningkatkan waktu scan
hingga 0.33 detik, resolusi dalam arah sumbu-Z hingga <0,4 mm, dan dosis
radiasi lebih rendah
TEKNOLOGI
SLIP-RING
Teknologi slip-ring mulai diterapkan pada generasi ke-4 dari
CT-SCAN. Teknologi slip ring yaitu aliran listrik disalurkan melalui sejumlah
konduktor yang berbentuk cincin disusun secara parallel sehingga tidak
menggunakan kabel.
Bentuk tipe teknologi slip-ring dan non slip-ring:
Secara
umum komponen utama CT-Scan terdiri dari :
- Gantry
- Bagian pemroses gambar (SMI)
- Central System Control
Bagian-bagian
CT Scan
1.
GANTRY
Pada
bagian ini terdiri dari :
§ X-Ray Tube
Merupakan sumber sinar X
§ Collimator
Berfungsi untuk membelokkan arah sinar-X
§ Detector
Merubah sinar-X menjadi sinyal listrik
§ DAS
ADC, serial dan mengirim ke image
processor
2.
REKONTRUKSI GAMBAR
Terdiri
dari :
§ Image Processor
Mengolah/merekontruksi gambar yang
didapatkan dari DAS
§ Imager
Mentrasfer gambar yang telah
direkonstruksi dan ditunjukan pada monitor.
3.
CENTRAL SYTEM CONTROL
§ Host computer
Merupakan komputer utama yang berfungsi sebagai CPU
§ Storage drives
Merupakan unit penyimpan data
Data Flow
§ Sinar-X dihasilan oleh X-Ray Tube
yang diatur oleh collimator untuk menentukan tebalnya irisan (slice)
membentuk fan beam kemudian mengenai obyek
§ Detector merubah sinar-X yang
telah melewati obyek menjadi sinyal listrik dan dikuatkan.
§ DAS merubah data analog
menjadi data digital dan selanjutnya data tersebut dikirim ke Image
Processor secara serial
§ Image processor mengolah/merekontruksi data menjadi
image data melalui proses preprocessing, convolution dan
backprojection
§ Imager kemudian merubah image
data menjadi video signal yang ditampilkan pada monitor
§ Gambar selanjutnya dapat disimpan,
semua proses kendali dilakukan melalui Central System Control
Keterangan Blok Diagram CT Scan
Keterangan
- Generator Rotating
Pembangkit multipulse tegangan tinggi dengan
gerakan memutar
- Gantry Rotating
Pengatur gerakan memutar untuk Gantry
- Slip Ring
Konektor untuk metransmisikan tegangan
tinggi dan data dari detektor
- Generator Stationary
Pembangkit tegangan tinggi untuk menghasilkan X-Ray
- Patient Table
Meja tempat pasien
- Cooling Unit
Pendingin gantry akibat panas yang dihasilkan pada saat
exposure
- Gantry Stationary
Pengontrol gerakan tilting pada Gantry,
meja pasien & cooling unit
- Image Processor
Mengolah/merekontruksi gambar yang
didapatkan dari DAS
- Imager
Mentrasfer gambar yang telah
direkonstruksi dan ditunjukan pada monitor
- Image Storage
Penyimpan gambar
- Image Archive
Pengarsipan gambar
- Op-System Storage
Penyimpan operating sistem
- Diagnostic Main Console
Konsul utama untuk diagnosa
- Monitor
Hasil Foto
CT Scanner (Computed Tomography)
Gantry CT Scan terdiri dari beberapa part penting untuk proses pengambilan gambar :
- Tabung X-ray
- Detektor
- Data Aquisition System
Bentuk Orientasi Pasien pada alat
Jenis-jenis
detektor dari CT-SCAN:
1. Scintillation Crystal + Photomultiplier Tube
Detector
Sinar-x yang diterima detector diubah menjadi cahaya leh crystal yang
diteruskan ke photomultiplier tube yang akan diubah menjadi sinyal elektron.
Macam-macam
crystal yang digunakan yaitu :
1. Sodium Iodide ( Nal )
2. Caesium Iodide ( Csl )
3. Calcium Fluoride ( CaF2 )
4. Bismuth Germanite ( BGo )
Detektor yang
menggunakan gas xenon agar terjadi ionisasi dimana prinsip kerjanya berdasarkan
ionisasi chamber yang menggunakan elektroda sebagai media / tungsten.
1. X-ray Control
Terdiri
dari generator sinar-x bertegangan tinggi / high voltage transformer, RARD (
Rapid Accelelaor Rotor Controler ) dan x-ray tube indilator. X-ray control ini
berperan penting pada saat dilakukan pemanasan tabung sinar-x.
2. Computer
Merupakan
jantung dari semua instrument pada CT dan berfungsi untuk melakukan proses
scaning. Reknstruksi / pengolahan data, display gambaran atau menganalisa
gambar. Pada CT dilengkapi suatu alat pembantu untuk proses rekontruksi
gambaran yang dikenal dengan nama ARRAY PROCESSOR.
3. Dislay Unit
Alat untuk penyimpanan program hasil kerja dari komputer
ketika melakukan scaning, ekonstruksi, an display gambaran. Data yang diterima
berupa data mentah atau data permanent.
4. Magnetic Tape
Unit
Digunakan sebagai penyimpanan data pasien, Dalam suatu
pita / tape yang disimpan pada disc unit sehingga data yang terdapat didalamnya
dapat dipangil kembali. Pada proses scaning MTU diletakan pada box tersendiri
yang dilengkapi ram text.
5. Multi Format
Camera
Digunakan untuk memperoleh gambar permanent pada film
rontgen, dan dapat memilih formt gambaran 1-24 struktur per slice gambaran CT
pada suatu bidag film.
6. Operator
Terminal
Merupakan
pusat dari semua kegiatan scaning. Patien film manipulation, serta fungsi
pengoperasian system secara umum. Mengatur file pasien yaitu memasukan
data-data pasien.
7. Sistem Data Consule
( SDC )
Digunakan untuk menampilkan suatu
gambaran hasil scaning dan manipulasinya sehingga memperoleh informasi yang
diinginkan.
8. Operator
Display Console ( ODC )
Merupakan kombinasi operator terminal dan SDC.
Alat ini disamping sebagai pusat kegiatan scaning juga dapat memanipulasi hasil
gambaran sesuai yang kita kehendaki
No comments:
Post a Comment