Penyalaan
Motor Sinkron
Sebuah
motor sinkron dapat dinyalakan oleh sebuah motor dc pada satu sumbu. Ketika
motor mencapai kecepatan sinkron, arus AC
diberikan kepada belitan stator. Motor dc saat ini berfungsi sebagai
generator dc dan memberikan eksitasi medan dc kepada rotor. Beban sekarang
boleh diberikan kepada motor sinkron. Motor sinkron seringkali dinyalakan
dengan menggunakan belitan sangkar tupai (squirrel-cage) yang dipasang
di hadapan kutub rotor. Motor kemudian dinyalakan seperti halnya motor induksi
hingga mencapai –95% kecepatan sinkron, saat mana arus searah diberikan, dan
motor mencapai sinkronisasi. Torque yang diperlukan untuk menarik motor hingga
mencapai sinkronisasi disebut pull-in torque.
Seperti diketahui, rotor motor sinkron terkunci
dengan medan putar dan harus terus beroperasi pada kecepatan sinkron untuk
semua keadaan beban. Selama kondisi tanpa beban (no-load), garis tengah
kutub medan putar dan kutub medan dc berada dalam satu garis (gambar dibawah
bagian a). Seiring dengan pembebanan, ada pergeseran kutub rotor ke belakang,
relative terhadap kutub stator (gambar bagian b). Tidak ada perubahan
kecepatan. Sudut antara kutub rotor dan stator disebut sudut torque
Jika beban
mekanis pada motor dinaikkan ke titik dimana rotor ditarik keluar dari
sinkronisasi , maka motor akan berhenti. Harga maksimum torque sehingga
motor tetap bekerja tanpa kehilangan sinkronisasi disebut pull-out torque.
No comments:
Post a Comment