HIGIENE PERUSAHAAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (HIPERKES)
PENGERTIAN HIPERKES
•
Definisi :
hiperkes
merupakan cabang dari ilmu kesehatan masyarakat yang mempelajari cara-cara
pengawasan serta pemeliharaan kesehatan tenaga kerja dan masyarakat di sekitar perusahaan
dan segala kemungkinan gangguan kesehatan dan keselamatan akibat proses
produksi di perusahaan.
ANCAMAN
•
Ancaman pada hiperkes :
–
langsung (pada manusia yang bersangkutan)
–
tidak langsung (manusia disekitar)
–
Timbul pada saat proses produksi
–
Ditimbulkan oleh bahan baku, bahan jadi maupun sisa
produksi (limbah)
Jenis ancaman:
-
Ancaman kesehatan (fisik, mental dan sosial)
-
Ancaman yang menimbulkan
kecacatan fisik, mental dan
sosial.
PENGERTIAN HIPERKES
•
Pemeliharaan dan pengawasan kesehatan harus dilakukan
sedini mungkin / sejak menjadi tenaga kerja pada perusahaan yang bersangkutan.
•
Sebelum perusahaan memulai usahanya harus diperhitungkan amdal
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
•
Penyehatan lingkungan kerja dan perusahaan merupakan
pencegahan timbulnya penyakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan akibat proses produksi.
•
Perusahaan diwajibkan mengikutsertakan karwayan menjadi
anggota asuransi sosial tenaga kerja.
TUJUAN DAN SASARAN HIPERKES
•
Tujuan hiperkes :
ü observasi dan pengumpulan
data
ü Perencanaan
ü Pelaksanaan pengawasan
terhadap segala kemungkinan gangguan kesehatan tenaga kerja dan masyarakat
sekitar perusahaan.
•
Sasaran kegiatan hiperkes :
lingkungan
kerja dan lingkungan disekitar perusahaan
LINGKUNGAN KERJA
•
Lingkungan kerja adalah lingkungan tempat tenaga kerja
melakukan aktivitas kegiatan perusahaan.
•
Beberapa jenis lingkungan kerja dalam hiperkes :
- lingkungan fisik (kualitas cahaya, pertukaran udara, tekanan, suhu, perangkat kerja.
- Lingkungan kimia (bahan baku, bahan jadi, bahan sisa produksi)
- Lingkungan biologi (flora dan fauna yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan)
- Lingkungan sosial (keluarga pekerja dan masyarakat sekitar)
KESEHATAN KERJA
•
Kesehatan kerja adalah upaya perusahaan untuk
mempersiapkan, memelihara serta tindakan lain dalam rangka pengadaan serta
penggunaan tenaga kerja dengan kesehatan yang maksimal , sehingga dapat
berproduksi secara maksimal juga.
•
Jenis program unit kesehatan kerja :
1.
program pemeriksaan kesehatan pendahuluan pada calon
tenaga kerja.
2.
Program pemeriksaan berkala yang berlangsung saan tenaga
kerja melakukan kegiatan pada bidang pekerjaannya.
3.
Program pengobatan jalan, perawatan, gawat darurat
4.
Program pengembanngan ketrampilan dan pengetahuan tenaga
unit kesehatan kerja.
5.
Program penyuluhan kesehatan.
Keselamatan kerja
•
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan
dengan hubungan tenaga kerja dengan mesin, alat kerja, bahan dan proses
pengolahannya, landasan tempat kerja, lingkungan kerja dan cara melakukan
pekerjaan tersebut.
•
Tujuan keselamatan kerja :
1.
melindungi hak keselamatan kerja dalam/selama melakukan
pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan peningkatan produksi.
2.
Menjamin keselamatan setiap orang yang bekerja di tempat
kerja
3.
Memelihara sumber produksi serta menggunakannya dengan
aman dan berdayaguna.
Penyakit akibat kerja
•
Penyakit akibat kerja adala penyakit yang disebabkan oleh
lingkungan dimana pekerjaan pekerjaan dilakukan, terjadi pada saat melakukan
pekerjaan maupun diluar tempat kerja yang ada hubungannya denngan pekerjaan di
perusahaan.
•
Evaluasi/pengawasa penyakit akibat kerja ;
1.
pengamatan semua material dan lingkungan kerja.
2.
Mengamati proses produksi dan alat-alat produksi yang
digunakan.
3.
Pengamatan pada sistem pengawasan itu sendiri ( pemakaian
alat pelindung, pembuangan limbah, penyimpanan bahan baku, lingkungan fisik)
4.
Penyuluhan dan
latihan bagi karyawan.
5.
Pengaturan shift karyawan
Tugas perorangan
(dikumpulkan hari jumat, 24-6-2011)
(dikumpulkan hari jumat, 24-6-2011)
•
Buatlah tulisan mengenai hiperkes sesuai dengan bidang
ilmu elektromedik.Misal :
di ruangan rontgen , meliputi :
Ø keselamatan kerja
Ø kesehatan kerja
Ø penyakit-penyakit akibat kerja
TINGKATAN
PENCEGAHAN PENYAKIT
KONSEP DASAR PENCEGAHAN
•
Berdasarkan dasar konsep natural history of disease
ataupun spektrum kesehatan, maka pengawasan kesehatan atau pemeliharaan
kesehatan harus dilakukan jauh sebelum kita sakit.
•
Tindakan pencegahan merupakan upaya memotong perjalanan
riwayat alamiah penyakit dengan dukungan IPTEK kedakteran dan IKM.
•
Contoh penyakit
malaria dengan membasmi tempat berkembang biaknya jentik nyamuk.
DASAR KONSEP PENCEGAHAN
•
Tahapan utama dalam pencegahan:
1.
Pencegahan primer
a.
Peningkatan kesehatan (health promotion)
b.
Perlindungan khusus (spesifik protection)
2.
pencegahan sekunder
3.
Pencegahan tersier
a.
Disability limitation
b. Rehabilitation
PENCEGAHAN PRIMER
- Pencegahan Primer
Pencegahan primer dilakukan pada periode “pre patogenesis” =
seolah olah penyakit belum terjadi.
Dasar
pemikiran :
a.
Meningkatkan daya tahan host terhadap serangan agent.
b.
Menghindarkan kontak antara host dan agent.
c.
Melenyapkan agent penyakit.
•
Pencegahan primer dibagi
atas 2 tingkatan yaitu :
a. Peningkatan kesehatan (health promotion)
Merupakan tindakan
pencegahan penyakit untuk masalah umum.
Tujuannya adalah meningkatkan dan membina kondisi sehat
yang sudah ada hingga dapat dipertahannkan dari ancaman penyakit secara umum.
•
Tindakan yang termasuk peningkatan kesehatan :
-
Pemberian makanan bergizi
-
Sanitasi yang baik
-
kebersihan perorangan
-
penyuluhan kesehatan secara umum
-
Nasehat perkawinan
-
penyuluhan mengenai sex
-
olah raga
-
pemeriksaan kesehatan secara rutin
-
Peningkatan standart hidup dan kesejahteraan keluarga.
b. Perlindungan khusus (spesific
protection)
Merupakan tindakan
pencegahan terhadap penyakit tertentu, ditujukan pada kelompok berisiko tinggi,
contoh:
-
Imunisasi spesifik
-
Pemberian makanan khusus
-
perlindungan terhadap penyakit akibat kerja
-
perlindungan terhadap kecelakaan khusus di lingkungan tertentu.
-
perlindungan terhadap bahan –bahan yang bersifat karsinogenik.
PENCEGAHAN SEKUNDER
2. Pencegahan sekunder
•
Merupakan tingkat pencegahan dalam bentuk “early
diagnosis and prompt treatment” (diagnosa dini dan pengobatan segera).
•
Tujuannya menghentikan proses penyakit pada tingkat permulaan
sehingga tidak bertambah parah.
•
Pada tahap ini agent penyakit sudah masuk ke host, mulai
bersarang dan mengadakan penggandaan dan
menyebabkan perubahan fungsi organ .
•
Keluhan dan gejala penyakit belum nampak, namun
tergantung dari masa inkubasi dan tingkat kekebalan tubuh penderita.
•
Pinsip early diagnosis and prompt treatment banyak diterapkan pada program pencegahan,
pemberantasan dan pembasmian penyakit menular dan tidak menular dan mempunyai
prevalensi tinggi di masyarakat, misalnya TB paru, kusta, kangker, diabetes
mellitus, gangguan gizi, dll.
•
Tindakan yang tergolong pada tahap pencegahan sekunder
antara lain:
1.
upaya penemuan kasus, baik secara aktif maupun pasif,
perorangan, keluarga maupun masyarakat berisiki tinggi.
2.
Survey kesehatan
3.
Monitoring dan surveilans epidemiologis
4.
Screening survey
5.
Pemeriksaan selektip dan periodik.
PENCEGAHAN TERSIER
•
Pencegahan tersier merupakan tahap pencegahan yang
dilakukan pada stadium lanjut dimana penderita sudah dalam kondisi sakit yang
jelas dinyatakan secara klinis, bahkan sudah lanjut.
•
Pencegahan primer terdiri atas:
A. Disability limitation (membatasi
ketidakmampuan).
Meskipun
pada tahap ini sebenarnya sudah masuk pada tahapan pengobatan, tapi bisa saja
dianggap sebagai pencegahan agar penyakit tidak lebih parah lagi atau mencegah
supaya penderita tidak sampai meninggal.
Apabila
hal tersebut bisa dihindari maka penderita akan sembuh masuk ke tahap recovery
B. Rehabilitation
tingkat rehabilitasi / pemulihan menyangkut tindakan pada
lintas sektoral (kedokteran, kesehatan masyarakat, diklat, dan bidang terkait
lainnya guna menempatkan kembali penderita pada kedudukan dan fungsi semula.
Beberapa tempat rehabilitasi khusus :
-
tempat pendidikan untuk tuna netra-tuna rungu.
-
tempat pendidikan anak cacad dan terbelakang
-
bedah rekonstruksi mantan penderita kusta
-
Fisioterapi dan pelatihan penderita kusta
MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT
Pola penyakit dan penyebab kematian
Masalah = kesenjangan antara harapan dan kenyataan.
Pola penyakit adalah gambaran perubahan masalah kesehatan
dari waktu ke waktu di suatu daerah.
Pola penyakit senantiasa berubah-ubah, hal ini disebabkan
karena beberapa faktor :
-
lingkungan (fisik, sosial, ekonomi, politik, budaya)
-faktor
yang ada dalam masyarakat (pendidikan, adat
kebiasaan, perilaku, sikap
mental, demografi)
-
kemampuan pelayanan kesehatan
-
faktor bawaan (keturunan)
Faktor lingkungan memberikan andil yang paling besar terhadap perubahan pola penyakit.
Keseimbangan lingkungan yang terganggu akibat pengambilan
dan pembuangan yang terkait dengan aktifitas manusia mengakibatkan gangguan
kesehatan, kenyamanan, ekonomi dan sosial.
Perkembangan IPTEK
berpengaruh terhadap tingginya angka kesakitan pada masyarakat, yang
berdampak pada perubahan pola penyakit di masyarakat tersebut.
Pada negara-negara berkembang 10 besar penyakit penyebab
kematian sudah bergeser dari penyakit menular (pnemonia dan influensa, TB,
diare) menjadi penyakit tidak menular (PJK, kanker, stroke) dalam kurun waktu
hampir 70 tahun sejak tahun 1900.
Kelompok penyakit menular tersebut dewasa ini
diperkirakan merupakan 50% dari semua penyebab kematian utama di negara maju.
Masalah kesehatan di Indonesia
Tujuan pembangunan di bidang kesehatan (UU no 23 1992)
tentang kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal sebagai salah
satu unsur kesejahteraan rakyat umum.
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) menggambarkan masalah
kesehatan di Indonesia sampai menjelang
2000.
Didalam SKN ada beberapa hal yang dibahas antara lain:
1.
Keadaan umum dan lingkungan (stabilitas nasional, masalah
kependudukan, lingkungan sosial budaya,
ekonomi dan lingkungan).
2.
Derajad kesehatan.
3.
Upaya pelayanan kesehatan.
4.
Keadaan yang menunjang pembangunan kesehatan
Sistem Kesehatan Nasional
- Keadaan umum dan lingkungan
masalah
kependudukan : pertumbuhan cepat dan tidak merata, angka kematian bayi dan
balita masih tinggi.
lingkungan
sosial-budaya : tingkat kecerdasan msh relatif rendah, yang berpengaruh
terhadap perilaku hidup sehat.
Keadaan
ekonomi : meskipun perkapita sdh meningkat tapi belum merata, tingginya
jumlah angkatan kerja, lapangan kerja
terbatas, yang berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan hidup.
lingkungan
fisik dan biologis : terancamnya kelestarian lingkungan yang berdampak pada
kondisi kesehatan masyarakat secara umum.
2. Derajat kesehatan
derajad
kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh indikator angka kematian secara umum dan
khusus, prevalensi penyakit menular maupun tidak menular, pergeseran pola
penyakit di masa datang.
3. Upaya pelayanan kesehatan
menggambarkan
tentang :
¡ jangkauan upaya pelayanan kesehatan
¡ sumber-daya, baik tenaga, dana dan sarana yang masih
terbatas.
¡ manajemen upaya kesehatan.
¡ peran serta masyarakat dan kerja-sama lintas sektoral.
4. Keadaan yang menunjang
pembangunan kesehatan
Dikaitkan dengan stabilitas politik yang mantap, tingkat
pendidikan masyarakat yang tinggi, meningkatnya pendapatan nasional dan
penghasilan masyarakat, pentingnya pembangunan kesehatan dan perilaku hidup
sehat.
Prioritas :
ü peran serta masyarakat
dan lintas sektoral
ü pendidikan kesehatan
masyarakat
ü Angka kesakitan dan
kematian yang tinggi
ü manajemen dan pelaksanaan
upaya kesehatan.
ü Sumber – daya, terutama
tenaga dan dana yang masih terbatas
ü Hal –hal penyebab cacad
fisik dan gangguan jiwa
Indikator kesehatan
Indikator kesehatan merupakan suatu penunjuk berskala
kwantitatif/ skala pengukuran ordinal (berjenjang) mengenai kesehatan / program
pelayanan kesehatan di suatu wilayah.
Sebagai penunjuk kesehatan dapat bersifat umum atau
spesifik.
Contoh :
¡ Angka kematian kasar
(crude death rate)
CDR
=( jml kematian pddk dalam 1 th/ jml pdkk pd pertengahan
th) x 1000
¡ Angka kelahiran kasar
(crude birth rate)
CBR
= (jml kelahiran pdkk dlm 1 th/jml pdkk pd pertengahan th)x1000 dll
Profil kesehatan
Profil kesehatan merupakan penggambaran keadaan dan
masalah kesehatan serta penampilan dan pencapaian upaya-upayanya sampai ke
ukuran dampaknya dengan cara menyajikan indikatorindikator yang relevan dengan
permasalahan yang dibahas atau ditunjukkan.
Penyajian data dan indikator biasanya dimulai dari
penggambaran situasi umum dan keadaan daerah, geografis, sarana pelayanan umum,
kependudukan, lingkungan fisik, sosial, ekonomi, budaya, dll yang berpengaruh
terhadap kesehatan yang dibahas.
Profil kesehatan biasanya dipublikasikan oleh instansi
terkait Dinas kesehatan (propinsi atau pusat) pada periode 1 tahun dalam bentuk
laporan resmi, majalah.
Informasi yang ada pada profil kesehatan sangat
bermanfaat bagi penentu kebijakan dan pengambil keputusan di bidang
kesehatan di lingkungan setempatatau
lintas sektoral sebagai evaluasi untuk melakukan perencanaan kegiatan .
Tugas kelompok
Presentasikan gambaran
mengenai kondisi kesehatan masyarakat di Indonesia atau di suatu daerah
/ spesifik.
Paparkan mengenai
ü Masalah kependudukan,
lingkungan sosial budaya, keadaan ekonomi, lingkungan.
ü Derajad kesehatan
masyarakat setempat
ü Upaya pelayanan kesehatan
yang ada
ü Hal-hal yang menunjang pembangunan kesehatan
•
Bagaimana kesimpulan secara umum dari kondisi kesehatan
pada daerah yang diamati.
TRIMAKSIH ATS KONFIRMASINYA..!!!
ReplyDeleteiya sama-sama
ReplyDelete